Melukis... ya itu salah satu hobby ku. Melukis
dapat mengekspresikan segala sesuatu. Ketika kita marah, senang, sedih kita
bisa ekspresikan emosional kita di atas kertas atau kanvas. Awal aku melukis
itu ketika aku melihat hasil karya lukisan ayahku sendiri yang lukisan itu
sangat bagus. Aku sangat tertarik untuk mencoba. Ketika aku duduk dibangku SD
aku selalu dapat menghasilkan nilai yang sangat baik khususnya di pelajaran
menggambar. Hingga aku duduk dibangku SMP selalu mendapatkan nilai tertinggi
diantara teman-temanku.
Dan saat aku kuliah, aku sudah sangat lama
tidak melukis dikarenakan aku duduk dibangku SMK yang hanya belajar menggambar
tehnik mesin. Dan suatu hari aku mencoba kembali menggoreskan pensil ku diatas
kertas, ya aku mencoba melukis diatas kertas. Kali ini aku mencoba melukis
artis favoritku ya itu Avril Lavigne. Ya ini lukisan wajah pertama ku. Hasilnya
tidak terlalu baik.
Hingga aku mencoba melukis kaka ku. Dan masih
terlihat aneh. Ya aku masih mencoba melukis tanpa minta bantuan dari ayahku
sendiri. Aku hanya minta mengoreksi gambar ku.
Aku mencoba mencari ide-ide di internet dan
aku tertarik dengan gambar 3 dimensi
Gambar tersebut seperti keluar dari kertas. Karna
penasaran aku mencoba meniru gambar ku dan aku berhasil. Dengan tehnik
menggambar dipadu dengan pencahayaan dan tehnik membidik kamera. Ya gambar 3D tidak
dapat dinikmati dengan gambar langsung. Meski dibantu dengan pemotretan dan
cahaya yang akan menjadikan gambar tersebut hidup.
Suatu hari saat semester 4 aku iseng update
disalah satu jejaring sosial. Aku iseng ingin menuliskan kalo aku ingin
melukis. Tanpa aku sadari ternyata salah satu dosen ku mengomentari statusku. Wah
aku kaget banget dong. Memang untuk seorang dosen dengan usia yang masih muda
dan cantik menurut ku membuat niali tersendiri. Ya aku sendiri merasa
tertantang yang aku sendiri tau bahwa dosen ku hanya bercanda. Tapi karna aku
ingin mencoba jadi aku terima tantangan tersebut.
Aku mencoba mencari foto-foto dosenku (Maaf
ya bu jadi kepo-in he he) dan aku berhasil menemukan foto yang aku kira dapat
aku lukis. Namun setelah aku teliti foto tersebut memiliki kapasitas yang
sangat kecil sehingga aku tidak dapat menggambar dengan detail. Aku mencoba diam
diam dirumah. Karna aku tidak berani melukis seorang wanita takut dikira itu
pacar ku. Karna sangat serius melukis aku tidak tau kalo mama ku sudah ada
disamping dan bertanya “itu siapa?”, lantas aku kaget kenapa tiba-tiba sudah ada disamping.
Tak lama aku menyelesaikan lukisan tersebut. Sesuai
janji aku akan memberikannya kepada dosen ku. Namun aku tak menyangka tiba-tiba
kelas digabung dan aku tidak berani memberikan kepada beliau. Jadi janjinya
dibatalkan deh. Karna masih merasa tertantang aku mencoba mengulangi gambar
tersebut. Cukup lama aku melukis dan hasilnya jauh lebih baik dari gambar
sebelumnya. Dan saya lupa memfoto lukisan itu.
Dan pada suatu hari aku sms beliau dan aku
janjian bertemu dikampus. Deg-degan yang aku rasa karna aku tak pernah
memberikan sesuatu kepada seseorang apa lagi itu barang kesayangan ku.. ya buku
gambar berukuran A4 yang awalnya itu kan ku jadikan gallery lukisan ku. Namun aku kan memberikan buku tersebut kepada
dosen ku sebagai kenang kenangan dari ku.
Hingga saatnya bertemu dengan dosen ku, gugup
terasa. Aku meminta menemani dengan teman ku. Dan saat didepan beliau aku
berhasil menghilangkan rasa gugup tersebut dan aku memberikan buku tersebut. Aku
sangat senang ketika ia menyampaikan bahwa orangtuanya (ibu dari dosen) bilang “siapa
itu yang ngelukis... Bagus loh, dikasih bingkai saja” ya aku mengingat kata
tersebut karna memang saat tersebut adalah momen penting dimana aku memberi
hasil karyaku sendiri dan ku berikan kepada dosen ku. Itulah dimana aku merasa
sangat senang memberikan karya ku kepada seseorang.
0 comments:
Post a Comment