Economic Value Added (EVA)
Menurut R. Agus Sartono dan Kusdhianto Setiawan
(1999) :
“EVA adalah suatu pengukuran dengan memperhitungkan secara tepat semua faktor – faktor yang berhubungan dengan penciptaan nilai (value). EVA sedikit berbeda dengan discounted cash flow method yang lain karena EVA memperhitungkan opportunity cost of equity. EVA tidak lain, merupakan selisih antara tingkat pengembalian modal (rate of the return on capital, r) dengan biaya modal (cost of capital, c) dan dikalikan dengan biaya buku ekonomis dari modal (economic book value of the capital) yang dipergunakan”.
“EVA adalah suatu pengukuran dengan memperhitungkan secara tepat semua faktor – faktor yang berhubungan dengan penciptaan nilai (value). EVA sedikit berbeda dengan discounted cash flow method yang lain karena EVA memperhitungkan opportunity cost of equity. EVA tidak lain, merupakan selisih antara tingkat pengembalian modal (rate of the return on capital, r) dengan biaya modal (cost of capital, c) dan dikalikan dengan biaya buku ekonomis dari modal (economic book value of the capital) yang dipergunakan”.
Menurut N. Mulyamah Wignyadisasatra (2000) :
“Nilai Tambah Ekonomis (EVA) dapat didefinisikan sebagai sisa laba (residual income, excess earnings) setelah pemodal atau pemegang saham diberi balas jasa (compentation) berupa tingkat hasil (return) atau setelah semua biaya modal yang dimanfaatkan dalam menghasilkan laba diperhi-tungkan atau dibebankan. Laba yang dimaksud adalah laba operasi setelah dikurangi pajak (Net Operating After Tax atau NOPAT) ditambah bunga setelah pajak. Biaya modal adalah biaya / bunga pinjaman dan biaya ekuitas yang dimanfaatkan untuk menghasilkan laba setelah pajak tersebut, dan dihitung secara rata-rata tertimbang (Weighted Average Cost of Capital atau WACC)".
Menurut Teuku Mirza dan Imbuh S. (1999) :
"EVA adalah suatu estimasi dari laba riil (true economic profit) suatu perusahaan dalam satu tahun, yang secara substansial berbeda dengan laba akuntansi, EVA merupakan pendapatan residu yang mengeluarkan opportunity cost of all capital. Cost of capital yang dimaksud adalah rata – rata tertimbang dari seluruh biaya modal yang terjadi".
Market Value Added (MVA)
Young & O’Byrne (2001:26) menyatakan bahwa Market Value
Added (MVA) adalah perbedaan antara nilai pasar perusahaan (termasuk ekuitas
dan utang) dan modal keseluruhan yang diinvestasikan dalam perusahaan. MVA
secara teknis diperoleh dengan cara mengalikan selisih antara harga pasar per
lembar saham (stock price per share) dan nilai buku per lembar saham (book value per share). Nilai pasar
adalah nilai perusahaan. Yakni jumlah nilai pasar dari semua tuntutan modal
terhadap perusahaan oleh pasar modal pada tanggal tertentu. MVA meningkat hanya
jika modal yang diinvestasikan mendapatkan angka pengembalian lebih besar dari
pada biaya modal. Semakin besar MVA, semakin baik. MVA yang negatif berarti
nilai dari investasi yang dijalankan manajemen kurang dari modal yang
diserahkan kepada perusahaan oleh pasar modal, yang berarti bahwa kekayaan
telah dimusnahkan (Young, 2001:27).
MVA merupakan suatu ukuran yang digunakan untuk
mengukur keberhasilan dalam memaksimalkan kekayaan pemegang saham dengan
mengalokasikan sumber-sumber yang sesuai.MVA juga merupakan indikator yang
dapat mengukur seberapa besar kekayaan perusahaan yang telah diciptakan untuk
investornya atau MVA menyatakan seberapa besar kemakmuran yang telah dicapai.
http://sitinurloli.blogspot.com/2012/06/economic-value-added-eva-dan-market.html
0 comments:
Post a Comment