Di indonesia
perdukunan tidak lah asing lagi kita dengar, bahkan sampai ada pantun untuk
anak muda indonesia “cinta ditolak.. maka dukun bertindak!!!” kenapa meski
dukun??
Dukun dalam
kamus bahasa indonesia dapat diartikan sebagai seorang yang ahli mengobati
orang yang sakit. Mungkin waktu indonesia tempo dulu sebelum mengenal kalimat
dokter masyarakat hanya mengetahui kalimat dukun. Maka dari itu terdapat pula
dukun beranak yaitu seorang yang membantu seorang wanita hamil yang akan
melahirkan seorang anak. Tetapi arti dukun bukan hanya itu.
Kebanyakan para dukun tersebut memiliki sebuah ilmu yang mungkin diluar nalar manusia normal. Mereka para dukun suka meminta tolong kepada jin untuk melancarkan kegiatannya. Masyarakat Indonesia yang begitu kentalnya dan masih menyukai hal – hal berbau mistis atau tahayul yang membuat masyarakat Indonesia banyak yang membutuhkan para dukun untuk membantu mereka di dalam bidang. Entah itu jodoh, keuangan, masalah cinta, meramal, bahkan sampai kepermasalahan balas dendam seperti santet. Taukah bahwa perdukunan yang dikenal di dunia Arab terbagi menjadi tiga jenis:
Kebanyakan para dukun tersebut memiliki sebuah ilmu yang mungkin diluar nalar manusia normal. Mereka para dukun suka meminta tolong kepada jin untuk melancarkan kegiatannya. Masyarakat Indonesia yang begitu kentalnya dan masih menyukai hal – hal berbau mistis atau tahayul yang membuat masyarakat Indonesia banyak yang membutuhkan para dukun untuk membantu mereka di dalam bidang. Entah itu jodoh, keuangan, masalah cinta, meramal, bahkan sampai kepermasalahan balas dendam seperti santet. Taukah bahwa perdukunan yang dikenal di dunia Arab terbagi menjadi tiga jenis:
Pertama:
Seseorang mempunyai teman dari kalangan jin, yang memberi tahu kepadanya dari
usaha mencuri-curi dengar berita langit. Jenis ini sudah lenyap sejak Allah
mengutus Nabi kita.
Kedua:
Setan mengabarkan kepadanya sesuatu yang terjadi di tempat-tempat lain yang
tidak bisa diketahuinya secara langsung, baik dekat maupun jauh. Yang demikian
tidaklah mustahil keberadaannya.
Ketiga:
Ahli nujum. Untuk jenis ini, Allah menciptakan kekuatan tertentu pada diri
sebagian manusia. Akan tetapi, kebohongan di dalamnya biasanya lebih dominan.
Di antara jenis ilmu seperti itu, adalah ilmu ramal, pelakunya disebut peramal
atau paranormal. Biasanya orangnya mengambil petunjuk dari premis-premis dan
sebab-sebab tertentu untuk mengetahui persoalan-persoalan tertentu, serta
didukung dengan perdukunan, perbintangan, atau sebab-sebab lain.
Jenis-jenis
seperti inilah yang disebut dengan perdukunan. Semuanya itu, dianggap dusta
oleh syariat. Syariat juga melarang mendatangi dan membenarkan perkataan
mereka.” (Syarh Shahih Muslim, 7/333)
Dalam Agama Islam sendiri sudah di jelaskan “Jangan sekali-kali kalian mendatangi
dukun-dukun itu.” Aku ceritakan lagi kepada beliau, “Kami biasa ber-tathayyur.”
Beliau bersabda: “Itu hanyalah sesuatu yang dirasakan oleh seseorang di dalam
dirinya. Maka, janganlah sampai hal itu menghalangi kalian.”
Dalam Agama
saja sudah dijelaskan apa kalian sebagai umat muslim akan tetap meminta bantuan
kepada dukun dan mempercayainya???
Dijaman globalisasi
seperti ini dengan semua tehnologi yang sudah maju seharusnya kita bisa lebih
mandiri dan berusaha untuk jadi lebih baik jangan hanya ingin yang instan saja.
Dijaman seperti ini tidak ada yang tidak mungkin selama kita tetap berusaha dan
yakin akan itu. Bila gagal maka anda hanya perlu memperbaiki dimana kekurangan
anda. Dijaman globalisasi seperti yang sudah saya jelaskan diartikel
sebelumnya bahwa globalisasi banyak memiliki pandangan yang berbeda.
0 comments:
Post a Comment