Penalaran
Penalaran adalah cara bagaimana seseorang untuk berfikir logis dengan menggabungkan fakta-fakta atau data-data yang dapat di ambil sebuah keputusannya. Sederhananya penalaran adalah mengambil sebuah kesimpulan berdasarkan proporsisinya.
Penalaran adalah cara bagaimana seseorang untuk berfikir logis dengan menggabungkan fakta-fakta atau data-data yang dapat di ambil sebuah keputusannya. Sederhananya penalaran adalah mengambil sebuah kesimpulan berdasarkan proporsisinya.
Macam Macam Penalaran
Penalaran
biasanya di bagi menjadi dua macam yaitu penalaran deduktif, dan penalaran induktif.
1.
Penalaran
Deduktif
Penalaran deduktif adalah penalaran
yang berpusat pada suatu peristiwa umum, dengan kebenarannya yang sudah
diketahui, dan berakir dengan kesimpulan baru yang bersifat khusus.
Faktor-faktor penalaran
deduktif :
1.
Pembentukan
Teori
2.
Hipotesis
3.
Definisi
Operasional
4.
Instrumen
5.
Operasionalisasi
Proses deduktif pada contoh di atas bergerak dari prinsip umum menuju konklusi khusus. Penalaran deduktif umumnya terdiri dari tiga bagian : premis mayor, premis minor dan konklusi.
Proses deduktif pada contoh di atas bergerak dari prinsip umum menuju konklusi khusus. Penalaran deduktif umumnya terdiri dari tiga bagian : premis mayor, premis minor dan konklusi.
2.
Penalaran
Induktif
Penalaran
induktif adalah Penalaran yang berpusat pada suatu peristiwa khusus, dengan kebenarannya
yang sudah diketahui, dan berakir dengan kesimpulan baru yang bersifat umum.
Proposisi Penalaran
Proposisi Penalaran
Proposisi
sering disebut juga sebagai kalimat. Proposisi atau pernyataan adalah apa yang
dihasilkan dengan mengucap suatu kalimat. Proposisi terbagi menjadi tiga yaitu
subjek, predikat dan kata penghubung. Proposisi memiliki dua macam yaitu
proposisi empirik atau proposisi dasar, dan proposisi mutlak.
Inferensi dan Impikasi
Inferensi
berasal dari kata inffere yang berarti menarik kesimpulan. Sedangkan Implikasi
berasal dari bahasa latin implicare yang berarti melibatkan atau merangkum.
Dalam logika, kata inferensi adalah kesimpulan yang diturunkan dari apa yang
ada dalam fakta. Sedangkan implikasi adalah rangkuman suatu yang di anggap ada
karna sudah di rangku dalam fakta.
Wujud Evidensi
Evidensi merupakan fakta yang ada.
Semua informasi yang berhubungan akan membuktikan kebenarannya. Evidensi sering
disebut juga bukti empiris.
Cara Menguji Data
Data
dan informasi yang digunakan dalam penalaran harus merupakan fakta. Dibawah ini
beberapa cara yang dapat digunakan untuk pengujian tersebut.
1.
Observasi
2.
Kesaksian
3.
Autoritas
Cara Menguji Fakta
Penilaian
tersebut baru merupakan penilaian tingkat pertama untuk mendapatkan keyakitan
bahwa semua bahan itu adalah fakta, dan harus mengadakan penilaian tingkat
kedua yaitu dari semua fakta tersebut dapat digunakan sehingga benar-benar
memperkuat kesimpulan yang akan diambil. Data harus bersifat kosistensi dan koherensi
Cara Menguji Autoritas
Seorang penulis yang objektif selalu menghidari semua desas-desus atau kesaksian dari tangan kedua. Penulis yang baik akan membedakan pula apa yang hanya merupakan pendapat saja atau pendapat yang sungguh-sungguh didasarkan atas penelitian atau data eksperimental.
1.
Tidak
mengandung prasangka.
2.
Pengalaman
dan pendidikan autoritas
3.
Kemashuran
dan prestise
4.
Koherensi
dengan kemajuan.
Daftar
Pustaka :
Arief, Ade. "Penalaran". http://ordinary-tech.blogspot.com/2013/03/penalaran.html.(diakses
tanggal 20 Maret 2014)
Nabela. "inferensi dan implikasi". http://nabella2326.blogspot.com/2012/03/inferensi-dan-implikasi.html.
(diakses tanggal 20 Maret 2014)
Purwaningtyas, Ratri . "metode inferensi". http://ratriptyas.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/28078/BAB_3.pdf
(diakses tanggal 20 Maret 2014)
0 comments:
Post a Comment