Tiga hari sebelum misi dilaksanakan Marcus ingin memiliki kuda
arab yang harganya sangat mahal, ia ingin memilikinya dan merawatnya setelah ia
menerima pesan. Dipagi harinya Marcus dengan Dietz berlari pagi mengelilingi
bandara Bagram. Mereka saling berkometisi untuk mencapai garis lebih awal. Setelah
mereka berlari mereka beristirahat dan disana terdapat teman-temannya. Ketika istirahat
Marcus beserta temannya mendapatkan perintah bahwa iya akan mendapatkan misi.
Misi tersebut diberikan kepada 4 orang anggota tim Navy
Seal yang bernama Marcus Ruttreall (Mark Wahlberg), Matthew Axelson
(Ben Foster), Michael Murphy (Taylor Kitsch) dan Danny Dietz (Emile Hirsh). Misi
tersebut diberi nama Operasi sayap merah. Dimana misi tersebut adalah untuk
menidentfikasi, menangkap atau membunuh ketua Taliban yang bernama Ahmad Shah.
Empat orang anggota tim Navy Seal berangkat
dari pangkalan udara Bagram untuk menuju sebuah desa yang yang dikelilingi
perbukitan yang telah teridentifikasi akan keberadaan Ahmad Shah. Mereka sudah
berada di titik penalti terakhir untuk menembak Ahmad Shah yang bercirikan
fisik tidak mempunyai sebelah telinga. Sayangnya hubungan komunikasi terganggu
sehingga konfirmasi perintah tidak didapatkan.
Sementara menunggu menerima perintah menembak, tiba-tiba muncul
tiga orang penggembala kambing. Tentu saja hal ini diluar dugaan. mereka
menangkapnya dan disinilah timbul perdebatan dantara mereka. Alternatif pertama
adalah membunuh mereka dengan konsekuensi tugas lancar tapi menjadikan mereka
pelanggar hukum juga. Alternatif kedua adalah melepaskan mereka dan tugas gagal
karena keberadaan operasi tersebut sudah diketahui oleh orang lain. Konflik dan
pemikiran serta alasan mereka memang cukup bisa diterima dalam berdebat.
Sebagai kepala dalam misi ini Marcus berhak memutuskan
hasilnya dan voting tidak berlaku.
Akhirnya Marcus memutuskan untuk melepaskan gembala kambing
tersebut. Misi dianggap gagal dan mereka berencana untuk kembali ke pangkalan.
Sayangnya komunikasi terganggu di saat-saat yang penting. Mereka hendak
menyelamatkan diri dengan naik ke bukit bagian atas agar dapat menerima sinyal
telepon satelit. Sayangnya gembala yang dilepaskan membocorkan kepada pasukan Taliban
akan keberadaan pasukan Amerika.
Beberapa saat kemudian pasukan Taliban dengan jumlah yang banyak
menyerbu dan menyerang mereka. Marcus dan kawan-kawan kalah jumlah tetapi tak
mudah menyerah begitu saja. Perlawanan yang gigih dilakukan untuk
mempertahankan nyawa mereka dan kehormatan mereka. Rasa patriotisme dan
keberanian dalam menjalankan misi ditunjukkan dengan perlawanan sampai titik
darah penghabisan. Teman-temannya tidak dapat selamat. Mereka tewas di medap
peperangan. Dan hanya Marcus yang selamat.
Marcus ditolong oleh M.Gulab, seorang penduduk di sekitar
kejadian walaupun diawalnya Marcus ragu-ragu karena tidak tahu orang tersebut
Taliban atau bukan terlebih lagi dengan tewasnya rekan-rekannya akibat
membebaskan gembala kambing. Marcus ditampung dirumahnya walaupun ada orang
yang tidak setuju dengan hal itu. Marcus meminta tolong seseorang agar mengirim
surat ke pangkalan Amerika yang memberitahukan
keberadaannya di desa itu.
Pasukan Taliban tidak tinggal diam, mereka tetap mencari Marcus
dan pada akhirnya menemukan persembunyian Marcus. Marcus diseret dan hendak
dipancung kepalanya oleh anak buah Ahmad Shah. Pada saat yang menentukan, Gulab
menyelamatkannya. Marcus terheran-heran dengan sikap Gulab yang berani
mengambil resiko kepada Taliban. Pasukan Taliban pun pergi namun tetap
mengancam akan membinasakan desa tersebut.
Hari berikutnya pasukan Taliban dengan jumlah lebih banyak
datang kembali ke desa tersebut. Terjadi tembak-menembak dengan penduduk desa
tersebut. Marcus sendiri nyaris tewas. Untunglah pasukan bantuan Amerika
Serikat datang disaat yang tepat. Dan akhirnya Marcus tertolong dan dibawa ke
pangkalannya. Disanalah Marcus dalam keadaan sekarat hingga detak jantungnya
pun berhenti.
Diakhir cerita ditayangkan foto-foto sebelum tragedi tersebut
terjadi.
0 comments:
Post a Comment